MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TIK METERI POKOK PERANGKAT KERAS MENGGUNAKAN METODE BELAJAR KELOMPOK BAGI SMA NEGERI MOJOGEDANG
Peningkatan kemampuan penguasaan Perangkat keras komputer oleh peserta didik yang menjadi subyek sangat besar apabila dilihat dari peningkatan nilai hasil belajar dari Siklus I ke Siklus II dan dari Siklus II ke Siklus III. Pada awal penelitian peserta didik yang menjadi sampel merasa kebingungan dan merasa mendapat beban dengan adanya suatu metode yang tidak biasa mereka dapatkan, namun dengan bimbingan guru, peserta didik mulai dapat memahami dan dapat menyesuaikan diri dengan metode ini. Pada saat pengelompokkan terkadang terjadi kegaduhan yang menyita waktu pembelajaran. Bersama dengan teman sekelompoknya peserta didik menyelesaikan tugas. Dengan adanya kebebasan yang lebih untuk beraktivitas, proses pembelajaran terkadang mengalami gangguan dengan adanya peserta didik yang saling mengganggu antar kelompok dan timbulnya ketidakcocokan antar anggota dalam satu kelompok, akan tetapi hal ini dapat dikendalikan oleh guru.
STAD didesain untuk memotivasi peserta didik supaya memberi semangat dan tolong menolong untuk mengembangkan keterampilan yang diajarkan guru. Interaksi dengan peserta didik lain dengan saling berbagi ide serta memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengungkapkan pendapatnya. Dengan belajar secara berkelompok peserta didik yang lebih pandai dapat memberikan bantuan kepada peserta didik yang kurang pandai. Ini dapat menumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik yang akan berdampak positif pada hasil belajar mereka.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena dengan menerapkan metode baru peserta didik tidak merasa jenuh sehingga termotivasi dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD peserta didik yang aktif hanya peserta didik tertentu saja dan belum menyeluruh sehingga kesan pembelajaran searah masih terlihat. Selain itu dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD peserta didik yang berkemampuan rendah masih merasa rendah diri.46
pembelajaran di kelas menunjukkan adanya peningkatan persentase dari siklus I sampai dengan siklus III. Pada siklus I dan II dari perhitungan persentase menunjukkan pembelajaran sudah baik, sedangkan pada siklus III persentase menunjukkan bahwa pembelajaran menjadi sangat baik. Selain kemampuan guru, aktivitas siswa dalam pembelajaran pun meningkat. Hal ini terlihat dari peningkatan persentase nilai hasil siswa dari siklus I sampai III. Pada siklus I menunjukkan aktivitas siswa cukup, siklus II menunjukkan aktivitas siswa baik, sedang siklus III menunjukkan aktivitas siswa menjadi sangat baik.
Hal ini didukung oleh aktivitas siswa dan kemampuan guru yang semakin meningkat pada setiap pembelajaran. Secara umum adanya perbedaan hasil belajar, dimungkinkan karena dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD mengembangkan keterampilan siswa dalam bekerjasama, terkomunikasi, dan menerima orang lain untuk menyelesaikan tugas secara bersama sehingga memotivasi siswa untuk belajar dan akhirnya berpengaruh terhadap hasil
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini